Jumat, 13 Maret 2009

jogjakarta



dua tahun hidup di duniamu...jogja...:)

lagi tepar...

dah dua hari in aku istirahat dirumah, ga kerja, ga bisa kemana2..bosen banget...ni gara2nya tiga hari yang lalu habis dari audiensi ke kantor walikota (dlm rangka HUT FTP) ak diajakin maem ma temen di sebuah tempat makan...maunya biar kondisi tetep fit..ak pesen deh mie ayam jamur n minuman soda gembira...setelah makan n minum sih ga pa2...tp tiba2,.selama perjalanan, kepala terasa mo pecah...ga kuat deh rasanya, pengen ngomong ma temen tp ga enak...terpaksa deh ditahan2 ampe pulang...dan hingga kmrn kepala masih sakit...syukur hari ini keadaan dah mulai membaik...terima kasih TUHAN...

Kamis, 12 Maret 2009

sebuah renungan

Suatu hari seorang pria yang capek karena pekerjaannya, kesal dengan istrinya, yang dianggapnya hanya duduk-duduk di rumah, sementara dia jungkir balik mencari uang. Dia memanjatkan doanya kepada Tuhan:

Oh, Tuhan, saya berangkat ke kantor, bekerja 8 jam sehari, sementara istriku enak-enak duduk di rumah, aku ingin Engkau menukar tubuh kami sehari saja, biar dia tahu rasa gimana rasanya cari uang

Tuhan dengan bijaksana mengabulkan permintaan pria tersebut.

Paginya, dia bangun dan mendapati dirinya sebagai istri, dan memulai harinya dengan membuat sarapan untuk seluruh anggota keluarga, membangunkan anak-anaknya, mempersiapkan baju sekolah mereka, menyuapi mereka, mempersiapkan bekal sekolah mereka. Kemudian, mengantar mereka ke sekolah, mampir ke bank untuk melakukan transaksi keuangan keluarga, dilanjutkan dengan belanja, pulang ke rumah, selanjutnya pergi membayar rekening-rekening rumah tangga (telepon, listrik, air), dan melakukan pembukuan keluarga.

Jam telah menunjukkan jam 1 siang, dia kemudian membereskan tempat tidur, mengerjakan laundry, vacuum cleaner, menyapu dan mengepel. Setelah itu bergegas ke sekolah menjemput anak-anaknya, dan masih sempat berargumen dengan mereka tentang acara di sekolah.

Setelah sampai di rumah, mempersiapkan makan siang mereka, mempersiapkan meja untuk anak-anak membuat PR mereka, menyuruh anak-anak untuk tidur siang, sementara dalam selang waktu tersebut, dia mulai menyeterika sambil menonton TV.

Pukul 4.30 sore, dia mulai menyiapkan makan malam, mencuci dan memotong sayur untuk masak dan salad, dilanjutkan dengan mencuci piring kotor makan siang tadi, memasak, dan menunggu suami pulang kerja, sementara memandikan anak-anak.

Makan malam dimulai dengan sedikit keributan di meja makan, karena anak-anak bertengkar, setelah makan malam, mencuci piring dan dilanjutkan dengan melipat baju-baju yang sudah kering untuk diseterika besoknya. Setelahnya, mengantar anak-anak tidur. Jam 9 malam, dia terkapar kelelahan, dan hari itu ditutup dengan melayani suaminya.

Pagi berikutnya, dia bangun dan segera berdoa: Oh, Tuhan, betapa bodohnya aku, tidak menyadari bagaimana susah dan mulianya seorang wanita, dan aku begitu bodohnya iri dengan istriku, kembalikanlah ke keadaan semula

Tuhan: AnakKu, engkau sudah belajar sesuatu rupanya, Aku dengan senang hati untuk mengembalikan semua seperti semula, tapi engkau harus menunggu 9 bulan lagi. Engkau hamil tadi malam.